Tim Tabur Kejati Papua Barat & Kejari Kaimana Tangkap Buronan NEK
GarudaNusantaraSatu.Web.Id,Papua Barat
Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat dan Tim Tabur Kejaksaan Negeri (Kejari) Kaimana berhasil mengamankan buronan tindak pidana korupsi pekerjaan pematangan dan talud, lokasi PLTG (100 m x 200 m) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kaimana Tahun Anggaran 2017, yang merupakan buronan dari Kejaksaan Negeri Kaimana. Hal ini dikatakan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat,Dr. Harli Siregar, S.H., M.Hum.melalui prees realesenya.
Kejati mengatakan NEK, M.Ec.Dev pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupatren Kaimana, warga Jalan Batu Putih, RT/RW 006/002, Kelurahan Krooy, Kabupaten Kaimana / JaIan Budi Utomo, Gang Sabang Merauke, RT.024/RW/OOO, Kelurahan Otomona, Kecamatan Mimika Bary, Timika, Papua ini buronan kasus tindak pidana korupsi
” Berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1127 K/Pid.Sus/2022 tanggal 22 Maret 2022, mengadili menolak permohonan kasasi dari pemohon/terdakwa NEK.
Sebelumnya dalam Putusan Pengadilan Tinggi Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Tinggi Jayapura Nomor: 17/Pid.Sus-TPK/2021/PT Jap, tanggal 5 Oktober 2021, menyatakan terdakwa NEK terbukti bersalahmelakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana dakwaan primer pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP,’ paparnya.
Terang Kejati, Penuntut Umum menjatuhkan pidana kepada terdakwa NEK dengan pidana penjara 4 tahun dan denda sejumlah Rp.300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah) dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan.
” Akibat perbuatan terdakwa telah menimbulkan kerugian keuangan negara sebesar Rp. 1.793.851.488,22 (satu milyar tujuh ratus sembilan puluh tiga juta delapan ratus lima puluh satu ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah koma dua puluh dua sen),” ujarnya.
Terang Kejati, Tim Tabur Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua Barat sudah memantau keberadaan terdakwa NEK selama 2 (dua) minggu dan ketika terdakwa NEK berada di Manokwari.
“Tim Tabur langsung mengamankan terdakwa dan menjebloskan ke dalam Rutan di Lapas Kelas II B Manokwari,” tuturnya.
Tambah dia, terdakwa NEK sudah dipanggil secara patut untuk dieksekusi namun tidak pernah datang untuk memenuhi panggilan yang sudah disampaikan.
” Oleh karena itu yang bersangkutan dimasukkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) dan akhirnya berhasil diamankan ketika pencarian diintensifkan bekerjasama dengan Tim Tangkap Buron (Tabur) Kejaksaan Agung,” akunya.
Melalui program Tabur (Tangkap Buronan) Kejaksaan, kami menghimbau kepada seluruh Daftar Pencarian Orang (DPO) Kejaksaan untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggung-jawabkan perbuatannya.
“Karena tidak ada tempat yang aman bagi para buronan,” tegasnya.(Humas Kejati Papua/ Arief)