Rusihan -Muhtar Kampanye Perdana Zona Obi Di Desa Bajo Dapat Sambutan Meriah
GarudaNusantaraSatu.Web.Id-Halsel
Usai kampanye terbuka terbatas di Zona Bacan, pasangan calon bupati dan wakil bupati Halmahera Selatan (Halsel) Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar) melanjutkan kampanye di zona Obi. Kampanye perdana tersebut di mulai dari Desa Bajo Kecamatan Botang Lomang, Minggu 10 November 2024.
Relawan Rusihan-Muhtar, Abdul Jabar Badri dalam orasi politiknya menegaskan komitmen masyarakat Desa Bajo adalah memenangkan Paslon Rusihan-Muhtar.
Politisi Partai Golkar itu, meminta kepada masyarakat Halmahera Selatan khususnya Desa Bajo agar tidak terjebak dengan isu dukungan ke Paslon lain.
“Paslon Rusihan-Muhtar di pastikan menang di Desa Bajo, olehnya itu kepada masyarakat Halmahera Selatan khususnya Desa Bajo agar tidak terjebak dengan isu di luar sana, bahwa ada kandidat lain yang mengklaim bakal menang di Desa Bajo” Ujar Abdul Jabar.
Lebih Lanjut, pria yang juga warga Desa Bajo Itu, menyampaikan sejumlah keluhan Masyarakat Desa Bajo, diantaranya Air Bersih, Listrik, infrastruktur Jalan dan Jembatan dan pasar.
“Desa Bajo adalah ibu kota kecamatan Botang Lomang, Namun masih kesulitan dengan Listrik, Air Bersih Infrastruktur jalan dan jembatan begitu juga pasar”. Sambungnya.
Menanggapi keluhan warga, Muhtar Sumaila dalam penyampaian visi misi nya, ia bersama Rusihan Jafar berkomitmen jika terpilih Sebagai Bupati dan wakil bupati, di tahun pertama bakal membangun jalan di Kecamatan Botang Lomang.
Di kesempatan yang sama, Rusihan Jafar menyampaikan sejumlah program lainnya dari sektor pendidikan, nelayan, perkebunan dan bidang keagamaan.
“Salah satu visi misi kami yang akan di tuangkan dalam program kerja adalah mengalokasikan Rp. 40 Miliar untuk menggratiskan biaya kuliah bagi Mahasiswa Asal Halmahera Selatan, selain itu dari bidang keagamaan kami akan memberikan insentif bagi imam, badan sara dan guru ngaji, juga para pendeta dan pengasuh jamaat” Ujar Rusihan.
Lanjut Rusihan, APBD Halmahera Selatan Senilai Rp. 2.4 triliun jika di kalikan selama lima tahun, maka total adalah 10.8 triliun, dari jumlah tersebut, di buka belanja pegawai sekitar Rp. 5 triliun. dan belanja modal sekitar Rp. 5 triliun lebih, jika di kelola dengan baik, maka pembangunan pasar, listrik dan air bersih bisah di bangun secara merata (rifaldi)