Pemerintah Kabupaten Jayapura Melaksanakan program Makan Bergizi Gratis
GarudaNusantaraSatu.Web.Id,Jayapura- Sentani
Pemerintah Kabupaten Jayapura melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG)kepada 963 siswa sekolah SMP Negeri 1 Sentani yang menerima program tersebut.(14/04/2025)
Adapun sekolah ini menjadi lokasi pertama pelaksanaan MBG di Kabupaten Jayapura setelah lima bulan lalu pemerintah Provinsi Papua melakukan uji coba.
Sebagaimana yang di katakan oleh Ketua Yayasan Kasih Iman Samuel Papua, Edison Awoitauw Satuan sebagai Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengatakan harga makan bergizi per porsi sebesar Rp 20 ribu dengan menu ayam, nasi, buah, dan sayur.
” Distribusi makanan hari ini, kami menggunakan anggaran sebesar Rp 25 juta,” ucapnya.
Ia menjelaskan ada dua lokasi sekolah yang disalurkan MBG kepada 1.325 siswa akan tetapi terjadi perubahan jadwal sehingga dipusatkan di SMP Negeri 1 Sentani.
“Setiap hari siswa akan menikmati menu berbeda yang sudah disiapkan oleh Badan Gizi Nasional,”akunya.
Terang dia, ke depan, akan di laksanakan dengan menggunakan bahan lokal seperti keladi, pisang, ikan, dan sebagainya.
“Kami sebagai mitra menyiapkan satu dapur untuk melakukan distribusi makanan ke 3.500 siswa dan hari ini kami running kemudian kedepan di beberapa sekolah kami jangkau untuk ditunjukkan ke publik Kabupaten Jayapura siap melaksanakan program ini. Pendistribusian awalnya dimulai 900 lebih siswa,” beber Edison.
Lebih lanjut, kata Edison, sesuai dengan data dari Data Pendidikan Siswa (Dapodik) di Kabupaten Jayapura maka ada sekitar 53.000 siswa, untuk menjangkau semua siswa akan ada 17 titik dapur yang akan didirikan.
“Demi lancarnya pendistribusian serta kemasan MBG, pihaknya telah merekrut 45 orang karyawan,” akunya.
Yayasan juga akan berbelanja bahan baku diseputaran wilayah Kabupaten Jayapura untuk membantu perekonomian daerah.
“Pendistribusian perdana itu diakui masih terjadi kekurangan yakni proses pengemasan yang terlambat.
Tadi masih ada 300 yang masih dipacking nah ini untuk pembelajaran bagi kami,”ujarnya.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Sekolah Haryati Sokoy, mengatakan, pihak sekolah sudah melakukan survei bersama siswa ditemukan porsi siswa yang berbeda-beda.
“Porsi makan berbeda, ada yang meminta nasi ditambah, karena porsi makan anak SD beda dengan SMP,” katanya.
Haryati mengatakan, orangtua siswa juga sudah memberi kepercayaan kepada sekolah agar memperhatikan kebersihan dan memantau agar tidak ada makanan yang basi.
“Orangtua mereka menyerahkan kepada pihak sekolah, sebelum diserahkan kepada anak sekolah akan dipantau, jangan sampai ada yang basi. Kami juga sudah dapat data anak yang alergi,” katanya.
“Kalau bisa ditambahkan susu supaya mengimbangi makanan ini. Goreng ayam tanpa di saos kurang diminati anak-anak. Berkuah sedikit supaya lebih bisa dicerna,” sambungnya.
Haryati juga meminta agar penyalur MBG mendrop makanan di waktu istirahat agar tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah, pungkasnya. ( Vicky Ririhena)