Pemdes Yaba Sumbang 1 Ekor Sapi Qurban Untuk Warga
GarudaNusantaraSatu. web .id -Halsel
Hari Raya Idul Adha merupakan salah satu momen penting dalam agama Islam di mana umat Muslim merayakan kisah Nabi Ibrahim yang siap mengorbankan putranya Ismail atas perintah Allah. Tradisi ini juga memperingati ketaatan dan pengabdian kepada Tuhan yang lebih tinggi, serta kepedulian terhadap sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Di Indonesia, perayaan Idul Adha tidak hanya menjadi momentum ibadah tetapi juga momen untuk berbagi dengan sesama, termasuk melalui penyembelihan hewan kurban.
Desa Yaba, kecamatan Bacan Barat Utara, kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), provinsi Maluku Utara (Malut) sebagai salah satu contoh dari banyak desa di Indonesia, memiliki tradisi yang kental dalam pelaksanaan ibadah kurban.
Pemdes dan warga desa aktif bersiap-siap jauh sebelum hari raya tiba. Persiapan meliputi pemilihan hewan kurban, yang sering kali melibatkan proses pengumpulan dana dari masyarakat desa untuk membeli hewan kurban yang layak.
Pemilihan hewan kurban, seperti sapi, dilakukan dengan memperhatikan kriteria-kriteria tertentu, seperti usia, kesehatan, dan kesesuaian dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam agama Islam. Proses ini juga menjadi kesempatan bagi pemdes untuk memastikan bahwa semua persiapan terkait penyembelihan dan distribusi daging qurban berjalan lancar.
Pada hari raya yang ditentukan, suasana di Desa Yaba menjadi sangat ramai. Warga desa berkumpul di masjid atau lapangan terbuka yang telah disiapkan untuk pelaksanaan shalat Idul Adha bersama. Sebelum shalat dimulai, imam atau pemimpin shalat memberikan pengarahan singkat tentang makna dari ibadah kurban dan pentingnya pengorbanan dalam Islam.
Setelah pelaksanaan shalat Idul Adha selesai, saatnya untuk pelaksanaan penyembelihan hewan kurban. Biasanya, ini dilakukan oleh para ahli yang telah terampil dalam menyembelih hewan sesuai dengan syariat Islam. Proses ini dilakukan dengan memastikan bahwa hewan dikorbankan dengan cara yang benar dan etis, dengan memperhatikan kesejahteraan hewan.
Daging dari hewan kurban kemudian dibagi-bagikan kepada masyarakat desa yang membutuhkan. Pemdes bersama dengan sukarelawan membantu dalam proses pembagian ini untuk memastikan bahwa setiap keluarga yang berhak mendapatkan bagian dari kurban dapat menerima dengan adil dan merata. Bagi banyak keluarga di desa, daging kurban ini merupakan tambahan berharga dalam menyambut hari raya Idul Adha.
Tradisi qurban di Desa Yaba juga menjadi momen untuk mempererat tali persaudaraan antara warga desa. Masyarakat desa saling berkunjung ke rumah satu sama lain untuk bertukar salam dan berbagi makanan, menjadikan hari raya Idul Adha sebagai momen kebersamaan dan kegembiraan bersama.
Selain aspek spiritual dan sosial, perayaan Idul Adha di Desa Yaba juga memiliki dampak ekonomi yang signifikan. Pembelian hewan kurban dari peternak lokal tidak hanya mendukung ekonomi lokal tetapi juga memberikan dorongan ekonomi bagi komunitas peternak di sekitar desa. Hal ini mencerminkan sikap gotong royong dan kepedulian masyarakat desa terhadap kesejahteraan bersama.
Dengan demikian, perayaan Idul Adha di Desa Yaba bukan sekadar ritual ibadah semata, tetapi juga merupakan perwujudan dari nilai-nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan perekat persaudaraan di tengah-tengah masyarakat desa. Melalui tradisi kurban, Desa Yaba terus mempertahankan warisan budaya dan spiritual yang kaya, sambil tetap beradaptasi dengan dinamika zaman modern untuk memberikan dampak positif yang lebih luas bagi komunitasnya.
Pjs kepala desa Yaba, Nurjana Lameko kepada media mengatakan pemerintah desa menyumbang 1 ekor hewan kurban kepada panitia masjid dan masyarakat kurban tersebut, bertujuan diberikan kepada warga masyarakat yang memang benar – benar berhak.
“Karena mengingat di bulan suci yang penuh Makna berkah dan ampunan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, pada hari raya Idul Adha 11 Zulhijah 1445 H/2024 M ” tutupnya. (Rifaldi)