Oknum Aparat Bersitegang, Empat Anggota TNI- Polri Luka-luka
WAMENA-Oknum aparat TNI dan Polri yaitu oknum anggota BKO Brimob Nusantaran dan oknum anggota Kodim 1702/Jayawijaya, bersitegang di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu (20/8).
Akibatnya dua anggota Kodim 1702/Jayawijaya dan dua anggota Polres Jayawijaya mengalami luka-luka akibat penganiayaan.
Dari informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos di lapangan menyebutkan, sekitar pukul 22.15 WIT., diduga terjadi penganiayaan terhadap dua anggota Kodim 1702/Jayawijaya di depan Tugu Salib di Jalan Yos Sudarso, Distrik Wamena.
Penganiayaan ini mengakibatkan keributan antara oknum anggota Satgas BKO Brimob dengan oknum anggota Kodim 1702/Jayawijaya.
Menurutnya informasi, Sertu Donny Supriyanto mengalami memar di bagian wajah, sementara Pratu Hiron Paragai juga mengalami luka di bagian wajah yaitu dagu sobek, mulut pecah, kepala belakang sobek karena terkena popor senjata. Sedangkan anggota Polres Jayawijaya yang terluka yakni Bripda Abdi Erari mengalami luka memar pada wajah dan Bripda Fatur Setiawan mengalami luka memar pada wajah.
Sebelumnya, diduga terjadi pelemparan di Mako Satgas BKO Brimob yang diduga dilakukan orang tak dikenal.
Kemudian sekira pukul 22.20 WIT, salah satu anggota kodim 1702/JWY Sertu Donny Supriyanto melintas di depan Tugu Salib menggunakan sepeda motor kemudian di hadang oleh oknum anggota Satgas BKO Brimob dikarenakan dicurigai korban mengambil gambar keributan tersebut sehingga dianiaya. Sertu Donny yang merasa tidak terima menghubungi rekan-rekannya yang berada di Makodim melalui HT.
Mendapat informasi rekannya dianiaya, anggota Kodim yang merasa tidak terima melakukan perlawanan dengan mendatangi Pos Satgas BKO Brimob di Jalan Yos Sudarso. Anggota Satgas BKO Brimob yang didatangi, tidak terima sehingga membuang tembakan ke arah atas sebanyak 10 kali
Melihat hal itu Pasi Intel Kodim 1702/Jayawijaya, Kapten Inf Sony Teguh Bahtiar S.T Han mendatangi Pos Satgas BKO Brimob, di Jalan Yos Sudarso untuk melakukan mediasi. Sementara anggota Kodim 1702/ Jayawijaya yang berada di sekitaran Tugu Salib ditarik mundur menuju Makodim dan ditenangkan oleh Pawas Makodim 1702/Jajawijaya, Kapten Inf Aprin Paimbonan.
Sementara itu, kemarin sekira pukul 11.29 WIT, diperoleh informasi adanya anggota Kodim 1702/ Jayawijaya yang dirawat oleh anggota Polres Jayawijaya di Klinik Polres Jayawijaya.
Terkasit informasi tersebut, Pasi Intel Kapten Inf Sony Teguh Bahtiar S.T.Han bersama lima anggota Kodim 1702/JYW bergerak menuju Polkes Polres Wamena. Pukul 11.37 WIT, Kapten Sony melakukan kordinasi dengan untuk merujuk Pratu Hiron Paragai ke RSUD Wamena untuk visum dan dilakukan perawatan lebih lanjut.
Adapun keterangan dari Pratu Hiron Paragai menyampaikan bahwa dirinya bersama saudaranya melintasi di Tugu Salib dan terjadi keributan. Pratu Hiron kemudian dipukul di bagian belakang kepala hingga terjatuh kemudian dipopor di bagian dagu sampai pingsan.
Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol CPN Athenius Murib, SH., MH., yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut dan saat ini pihaknya sedang berupaya untuk menyelesaikan masalah ini.
Dimana Dandim Athenius Murib sendiri baru selesai melaksanakan tugas di Jayapura dan baru tiba di Wamena, kemarin. Adapun konfirmasi yang didapatkan dari insiden yang terjadi, seperti yang sudah didengarkan namun perlu diluruskan.
“Ada dua anggota kami yang pada saat malam itu lewat di depan Tugu Salib dan ada sweping yang dilakukan rekan-rekan Brimob BKO yang mencari warga yang mabuk dan melempari pos mereka. Mereka mengejar ke depan Tugu Salib dan pada saat itu kedua anggota kami melewati jalan tersebut dengan motor dan dihentikan, dan mereka dipukuli oleh beberapa oknum satgas Brimob,”ungkap Dandim Athenius Murib, Minggu (21/8) kemarin.
Dandim Athenius Murib mengaku belum mengetahui kronologis dari Satuan Brimob, tapi dirinya dan Kapolres Jayawijaya beserta Dansat Brimob serta pimpinan TNI di Kodam seperti Pangdam dan Danrem maupun Kapolda Papua, memerintahkan untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik agar tidak melebar dan berujung pada kerusuhan di Wamena.
“Akar permasalahan maupun korban dari anggota kami akan dilakukan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam masing-masing institusi baik Brimob akan diselesaikan oleh Polda Papua dan tim yang sudah turun, sedangkan dari kami juga akan memeriksa anggota kami,”jelasnya
Tentang info anggota Kodim keluar dan melakukan penyerangan atau perselisihan dengan Brimob, menurutnya tidak benar. Sebab dirinya telah memerintahkan semua anggota tetap berada di markas dan diam di tempat dan sampai sore ini anggotanya berada di tempat dan diberikan pengarahan sehingga mereka tenang.
“Saat ini, kita melakukan konsolidasi di satuan masing-masing. Saya berkonsolidasi di satuan saya, menanangkan anggota dan bisa dilihat mereka tenang dan tak ada apa-apa. Kemudian di Satuan Brimob sendiri, Dansat sedang melakukan hal yang sama. Setelah itu, nanti saya dengan Dansat Brimob dan Kapolres Jayawijaya akan berjumpa untuk melaksanakan konsolidasi penyelesaian masalah ini yang akan dibicarakan,” tuturnya.
Untuk penegakan hukum terhadap oknum anggota, menurutnya hal itu menjadi tugas masing-masing institusi sesuai aturan yang berlaku. “Kalau anggota kami yang terlibat maka akan diproses di Polisi Militer (POM) dan kalau anggota Polri, itu wewenang dari Propam. Kami akan meminta diadili sesuai aturan yang berlaku di setiap institusi,” tegasnya.
“Anggota kami adalah korban dan sedang perawatan, sementara untuk pelaku yang diduga dilakukan oleh beberapa oknum itu juga akan diselesaikan oleh institusi mereka. Namun perdamaian itu wajib karena TNI-Polri akan meningkatkan solidaritas serta menjaga kondusifitas. Tidak ada perbedaan-perbedaan, sekarang kami semua damai dan masalah ini hanya oknum,” sambungnya.
Dandim juga mengimbau kepada setiap masyarakat masalah ini tidak ada pertentangan menggunakan senjata antara TNI dan Polri. “Ini hanya oknum, warga tidak usah khawatir karena tidak ada apa-apa dan bisa melakukan aktivitas seperti biasa, tidak ada masalah,” tutupnya.
Sementara itu Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman Napitupulu, SH., SIK., MH., saat dihubungi via telepon selulernya belum berkomentar banyak dan hanya menyatakan masih terus didalami oleh Propam Polda Papua yang akan menangani masalah ini. Sumber: cenderawasihpos.jawapos.com