Kantor Inspektorat Halsel Di Demo Massa Soalkan Pemotongan Insentif Kaur Desa Nondang
Garuda Nusantara Satu, Halsel
Kantor Inspektorat kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) di demo sejumlah aktivis dari DPC Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) terkait masalah pemotongan insentif kaur desa dan pergantian nama-nama penerima BLT di Desa Nondang, Kecamatan Bacan Barat.
Massa mendesak Inspektorat Halmahera Selatan segera menelusuri masalah pemotongan insentif kaur Desa Nondang tersebut dengan memaksa masuk ke dalam Kantor Inspektorat Halmahera Selatan untuk menemui Inspektur Inspektorat, Asbur Somadayo agar hering bersama.
Di saat yang sama, Asbur Somadayo sedang mengkuti seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Prtama (JPTP) yang berlangsung di ruang rapat Kantor Inspektorat. Sehingga massa terpaksa dicegat oleh personel Satpol-PP dan Polisi untuk menganankan jalannya seleksi JPTP.
Adu mulut sempat terjadi antara massa dan Satpol PP. Selang beberapa menit kemudian, Asbur Somadayo menemui massa aksi dan meminta kagar membuat aduan resmi secara tertulis kepada Inspektorat Halmahera Selatan untuk ditindaklanjuti.
“Ngoni (kalian) buat saja aduan dan masukkan ke kami. Kami akan tindaklanjuti asalkan laporannya rasional,” pintanya.
Sementara koordinator aksi ,Harmain Rusli menyatakan, masalah di Desa Nondang tidak hanya pemotongan insentif kaur desa dan perubahan nama-nama penerima BLT, namun Kepala Desa Nondang Munira M Saleh juga diduga menggunakan Ijazah palsu ketika maju calon Kepapala Desa di Pilkades 2022.
“Terkait hal itu, kami sudah laporkan ke Polres Halmahera Selatan. Dan penyidik akan memintai keterangan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Harmain menambahkan, pemotongan insentif kaur Desa Nondang ini bervariasi. Ada yang 1 bulan, 2 bulan sampai 3 bulan.
“Warga juga sudah melaporkan ke kontak aduan yang dibuka Bupati Halmahera Selatan, tapi belum ada tindaklanjut. Sehingga kami tegaskan kepada Inspektorat untuk serius, Bupati juga harus turun tinjau ke lokasi,” pungkasnya. (RF/Red)