Jeritan Pedagang Pasar Kota Ternate Akibat Pemerintah Naikan Pajak Di Tambah Ijinkan Pedagang Musiman Di Terminal Gamalama
GarudaNusantaraSatu.Web.Id,Ternate
Adanya pasar kaget atau musiman yang membludak didalam terminal Gamalama membuat para pedagang yang menempati kios -kios yang berada di d sekitar terminal, seperti pasar Gamalama,Sabi- Sabi,percontohon 1&2 serta pasar kieraha resah,pasalnya pedagang musiman (kaget) yang katanya diijinkan pemerintah kota Ternate untuk menempati terminal menutup akses masuk tempat dagangan mereka. Hal ini di katakan Mahmud Tondano, salah satu perwakilan pedagang di pasar Gamalama kepada media. (30/03/2024)
Mahmud mengatakan pemerintah kota Ternate ini tidak peduli dengan nasib kami (para pedagang) yang benar – benar resmi atau di akui dan terdata oleh pemerintah karena setiap bulan menyetor uang sewa kios kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag).
” Bagaimana tidak seharusnya , kami ini mitra kerja yang nota bene sedikit banyak memberikan kontribusi dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tahun ke tahun, namun seakan di anggap tidak ada, karena mereka para pemangku kepentingan hanya mementingkan sesaat untuk membuat para pedagang musiman merajalela di kota Ternate tanpa memikirkan nasib kami,” tegasnya.
Hal senada juga di lontarkan oleh Eliwisna perwakilan pedagang pasar Sabi- Sabi, ia menjelaskan selain pedagang musiman yang membuat resah serta sepinya pembeli di dalam pasar, pemerintah juga seenaknya menaikan pajak tampa melibatkan para pedagang.
” Kami ini mitra seharusnya pemerintah mengajak kami untuk dialog atau sharing tentang soal kenaikan pajak ini dan pedagang musiman yang selalu saja setiap tahun meresahkan karena mempengaruhi pendapatan para pedagang yang menempati kios di pasar sekitar terminal Gamalama,” paparnya.
Terang Eliwisna, mereka pedagang musiman itu tidak peduli dengan pedagang lama yang menempati kios – kios pasar yang ada di sekitar terminal, karena yang penting sudah dapat ijin dan bisa bayar ke pemerintah kota Ternate.
” Mau ganti pejabat sama saja, pedagang lama tidak dilibatkan dalam soal ini yang penting pemasukan ada apapun caranya, kan kami juga ingin pendapat lebih setiap tahunnya di bulan Ramadhan ini , sehingga kewajiban kami kepada pemerintah juga dapat terpenuhi, kalau seperti ini selalu ada pedagang musiman di tempat kami, bagaimana memenuhi kewajiban ke pada pemerintah,”tegasnya.
Sementara itu, Arief selaku Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kota Ternate (P3KT) sangat menyayangkan dengan adanya pedagang- pedagang musiman di terminal yang dekat sekali dengan para pedagang yang menempati kios -kios yang di berikan oleh pemerintah kota Ternate untuk berjualan.
“Seharusnya pemerintah kota Ternate mementingkan dan mengutamakan serta memperhatikan pedagang yang nota bene pemberi kontribusi setiap tahunnya meskipun keadaan sekarang ini dagangan mereka mengalami penurunan atau sepi ditambah adanya pedagang musiman yang membuat tambah sepi karena tidak ada pengunjung yang mendatangkan kios karena tertutup lapak-lapak yang memenuhi terminal,” akunya
Tambah dia, pedagang musiman ini selalu menjadi alasan untuk menambah Pendapat Asli Daerah (PAD) pemerintah kota Ternate namun kenyataanya juga tidak demikian.
” Kalau memang betul pedagang musiman ini menambah penghasilan PAD kota Ternate, seharusnya di tempatkan diluar dari para pedagang yang ada di pasar sekitar terminal Gamalama agar tidak menggangu penghasilan mereka, mereka sudah di bebani pajak tiap bulan yang harus wajib di bayarkan di tambah kenaikan pajak tampa adanya dialog atau sharing,” tutur ketua P3KT.
Lanjut Ketua P3KT, dirinya yakin apabila para pedagang yang menempati kios resmi dari pemerintah kota Ternate di berikan kenyamanan dan fasilitas yang memadai ,seperti akses masuk dan kios yang rusak di perbaiki oleh pemerintah, maka para pedagang sebagai mitra akan memberikan kewajibannya dengan lancar.
” Banyak keluhan pedagang kepada saya, permasalah hal dari kios yang rusak , dagangan sepi karena akses jalan masuk di tutup serta kenaikan pajak yang tinggi hingga memberatkan mereka,untuk itu mari kita bersama-sama saling dan sesering mungkin berkomunikasi atau dialog guna saling menguntungkan , kami lancar usahanya dan kami bisa membayar pajak dengan baik, jangan ada lagi pedagang musiman di sekitar pasar,” harap Arief dan pedagang lainnya. (Red)