Akademisi Nilai Disnakertrans Tidak Punya Konsep Soal Tenaga Kerja Pribumi
Garuda Nusantara Satu, Hal-Sel
Pemerintah daerah ( Pemda) kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dalam hal ini dinas tenaga kerja dan transmigrasi (Disnakertrans) di nilai tidak punya konsep dalam membuat program pengembangan potensi ketenaga kerjaan untuk pribumi/lokal oleh Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Alkhairat Labuha, Muh Kasim Faisal.(28/01/2023).
Hal ini disampaikan, saat membuat peninjauan kajian akademisi melalui peninjauan beberapa media yang telah menyentil taraf tingkat tenaga kerja dan menekan angka tingkat pengangguran yang dikomentari Ardiani Radjiloen, SH, MS.i Pembina Utama Muda, pada Selasa. (24/01), terhadap TKA asing lebih mempunyai dominan pendapatan PAD Daerah ketimbang pribumi.
” Seharusnya Disnakertrans Hal-Sel lebih jeli memperhatikan pribumi melalui program-program pengembangan potensi yang di berikan pelatihan dasar untuk mengelola Sumber Daya Alam (SDM) yang tersedia khususnya di Bumi Saruma ini,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa pencari kerja saat ini lebih banyak merupakan generasi yang mempunyai potensi, tinggal bagaimana di uji selayaknya.
” Ada pelatihan dasar yang mempuni melalui program-program Disnaker, kan ada itu? Program yang di buat melalui dana CSR,” cetus Muh. Kasim.
Kata dia, problematika pekerjaan terhadap tenaga kerja di Halmahera Selatan bukan hal yang baru lagi, apalagi pekerja lokal dalam hal ini, putra daerah yang memiliki skill dan kredibilitas dalam terjun ke wilayah pasar pekerjaan yang ada sekarang ini.
” Oleh karena itu, Disnakertrans hal-sel kerja lebih lihai dalam menentukan kebijakan tentang pekerjaan yang melibatkan putra daerah dari pada warga asing atau sebut saja TKA dari Cina,” ujar akademisi ini.
Lanjutnya, sebenarnya sebagai pemerintah daerah harus memikirkan masa depan generasi negeri Saruma. Karena beberapa tahun kedepannya kita semua akan mengalami bonus demografi yang lebih besar.
” Sedikit pandangan kepada dinas terkait dalam hal ini pemerintah daerah perlunya mensiasati sebuah program ketenagakerjaan guna melatih skill kepada putra daerah pasca kerja, guna dapat memahami dan menduduki tempat yang lebih baik lagi ketika ditempatkan pada wilayah perusahan dan mempunyai sertifikat yang berkompetensi,” ucap Muh. Kasim.
Selain itu, kata Kasim pentingnya dinas terkait memberikan pelayanan terhadap generasi muda pada wilayah ekonomi kreatif berbasis modern, agar generasi lokal selain mengharapkan tambang sebagai tujuan utama ada juga tempat atau wadah yang dapat dijadikan sebagai proses kemandirian ekonomi secara lokal tanpa pandang bulu sesuai dengan moto Halmahera Selatan yaitu kembalikan senyum.
” Dalam hal lain, pentingnya dinas ketenagakerjaan jangan terlalu berharap kepada industri pertambangan melainkan harus inovatif jangan hanya terkesan pasif. Yang lebih penting utamakan pekerja lokal daripada TKA Cina,” tandasnya.(RF/ Red)