199 Bintara Polri Lulusan SPN Polda Malut Dilantik Dan Diambil Sumpah
GarudaNusantaraSatu.Web.Id,Sofifi- Tikep
Sebanyak 199 Bintara Polri lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Maluku Utara (Malut) di nyatakan lulus dan di lantik serta melakukan sumpah atau janji menjadi anggota Polri oleh Wakapolda Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol Drs. Eko Para Setyo Siswanto, M.Si di lapangan SPN Polda Malut, Sofifi Tidore Kepulauan.(21/12/22)
Wakapolda mengatakan 199 Bintara Polri yang baru saja dilantik dan diambil sumpah ini telah berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pendidikan dan secara resmi dilantik dengan menyandang pangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda).
“Pelantikan Bintara Polri tersebut ditandai dengan penanggalan tanda pangkat siswa dan pemasangan pangkat Bripda serta pengambilan dan pengucapan sumpah atau janji anggota Polri,” ucapnya.
Dengan mengusung tema “Transparasi Pendidikan Dan Pelatihan Polri Menuju Kampis Presisi Guna Menjadikan SDM Polri Yang Unggul Diera Police 4.0”.
Hakekat pendidikan dalam membentuk anggota polri bukan saja memberikan ilmu pengetahuan dan keterampilan para tugas umum brigadier polri dan pol air semata , namun lebih dari itu yang utama dan pertama adalah membentuk anggota polri yang beriman, bertaqwa kepada TuhanNya, dan memiliki akhlak yang mulia, karena sesungguhnya pendidikan itumemanusiakan manusia
” Sesungguhnya tugas polisi sangat mulia dengan memelihara rasa aman, menjaga kemanusiaan agar manusia mmenghormti manusia yang lain dan serta mewujudkan umat tuhan serta dalam berbagai aturan agar tetap lestari berhadapan umat manusia diatas planet bumi ini. Dan mari kita sosnngsong kemulian itu dengan mencari tugas yang diberikan menjadi sebuah kehormatan, selalu ingin membuat yang terbaik pada warga dan selalu ingin membuat bangga kepada bangsa,” tutur wakapolda.
Terang wakapolda, para Bintara remaja ini telah mengucapkan sumpah sebagai anggota Polri dengan demikian telah melekat tugas dan tanggungjawab sebagai anggota polri termasuk kosekwensi bila melakukan pelanggaran atau kejahatan, tidak saja sanksi hukum yang akan di terima, namun juga sanksi disiplin dan kode etik termasuk sanksi moral.
“Saat ini, polri sedang dihadapkan dengan menurunnya tingkat kepercayaan publik kepada polri yang disebabkan adanya kasus yang melibatkan perwira tinggi polri, dan kasus yang berkaitan dengan masalah moral , gaya hidup yang hedonis, dan etika perilaku yang menyakiti hati rakyat, Oleh katena itu, dalam rangka mengembalikan dan meningkatkan tingkat kepercayaan publik, polri menerapkan startegi quitmin presisi dengan tiga strategi, untuk memperbaiki hubungan polri dengan publik melalui optimalisasi kegiatan literasi pada area publik, optimalisasi menejemen media untuk menjalin kinerja dan jero penyimpangan personil,” papar Brigjen Pol Eko.
Brigjen Eko menjelaskan kenapa kepercayaan publik penting bagi polri, suka tidak suka saat ini Indonesia menganut faham demokrasi Demos dan Kratos kekuasaan di tangan rakyat, rakyat memegang kekuasaan tinggi di negeri ini rakyatlah yang menentukan apakah lembaga public termasuk polri masih dapat dipercaya untuk menjalankan tugas-tugasnya.
” Oleh karena itu, polri harus terus berbenah , SDMnya harus berkualitas , kinerja sesuai dengan harapan masyarakat, jika tidak public teras akan menurun , tergerus, dan rakyat tidak percaya lagi pada polisinya, terjadi fenomena sipil opidens, rakyat tidak patuh lawan pada polisi dengan meningkatnaya pelanggran warga , tidak efektifnya berbagai program kepolisian , menurunyya motifasi tugas polisi dilapangan, sserta berujung pada tidak beraturan, dan tidak tertiban sosial,” terang dia.
Dalam kegiatan tersebut, turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Maluku Utara, Danrem 152/Babullah, Kepala BNN Provinsi Maluku Utara, Kepala Kejaksaan Maluku Utara, Kepala Basarnas Maluku Utara, Kepala ASDP, Wadanlanal Ternate, Wakil Bupati Taliabu, Sultan Tidore yang diwakili oleh pihak kesultanan, Pejabat Utama Polda Malut, Kapolres Tidore Kepulauan, para Pejabat Utama SPN Polda Maluku Utara, serta para orang tua Bintara Remaja Polri. (Red)